Corpse paint, tetesan darah, spike di tangan dan atribut lainnya yang menghias, mungkin akan membuat kita merinding takut apabila melihat tampang dan penampilan para musisi black metal yang menyeramkan dan menakutkan. Terkadang dibenak kita akan bertanya seperti apa black metal itu sendiri, dan apa maksud dari atribut yang mereka kenakan? dan kenapa mereka anti-Kristus?
Istilah black metal sendiri tercetus dari sebuah band asal Newcastle, Inggris, Venom, dan mereka lah yang memproklamirkan sebagai band black metal pertama. Kata black metal sendiri diambil dari judul album Venom di tahun 1982 untuk menegaskan bahwa musik mereka lebih gelap dan suram dari thrash metal.
Bila kita menilik dari segi musik pada era 80an masih belum ada genre black metal, pada masa itu para musisi masih memainkan thrash metal. Dari istilah yang dicetuskan oleh Venom banyak band yang mengikutinya seperti Bathory, Mayhem, Mercyfull Fate, Hellhamer, Celtic Frost yang juga sama memainkan thrash metal namun dengan lirik yang lebih gelap.
Perkembangan black metal sendiri tumbuh subur di daratan Skandinavia, banyak band muncul di sana. Tak hanya sekedar menjadi sebuah genre musik saja bahkan menjadi semacam kultur oleh penganut musik ini. Mayhem menjadi salah satu penguat musik black metal yang ekstrim radikal dengan memuja setan serta anti-Kristus.
Band ini cukup kontroversial baik dari segi penampilan di panggung serta di kehidupan mereka. Mereka juga terlibat serangkaian pembakaran gereja, penodaan agama atau blasphemy, merusak batu nisan dengan menorehkan tanda swastika dan berbagai macam vandal serta percobaan bunuh diri.
Bahkan vokalis mereka Dead atau nama aslinya Per Yngve Ohlin meskipun mempunyai sifat melankolis namun dia sangat menggemari hal-hal yang berbau kematian, pembusukan dan kegelapan. Dead sendiri dikenal dengan aksi panggungnya yang aneh seperti mengubur pakaiannya beberapa minggu sebelum konser dan menggalinya lagi sebelum naik pentas. Menurutnya dengan cara ini ia bisa dapat merasakan intisari kematian.
Cara mengubur pakaian ini banyak ditiru oleh musisi black metal dan salah satunya yang masih menerapkan cara tersebut adalah band asal Swedia, Watain yang bisa dikatakan sebagai penerus tahta Mayhem sendiri. Satu lagi hal yang menarik dari Watain, mereka baru-baru ini membuat merchandise kaosnya dengan tinta dari darahnya sendiri. Jadi masing-masing personel mengambil darahnya dan kemudian dicampur dengan pasta sablon kemudian disablon dalam kaosnya, sangat mengerikan.
Kembali ke Dead dan Mayhem, vokalis yang bisa dikatakan cukup gila ini, pernah berkali-kali melakukan usaha bunuh diri dengan melukai tangannya dengan pecahan kaca atau pisau berburu. Dan akhirnya Dead meninggal dalam usaha bunuh dirinya dengan menembakkan kepalanya setelah sebelumnya memotong urat nadinya.
Mayhem seakan menjadi salah satu kiblat dari band black metal saat ini, baik dari attitude, musik, dan kelakuannya ditiru. Semua band seakan meneruskan ideologi dari para pendahulunya dan kebanyakan band yang menganut paham seperti itu berasal dari daratan Eropa.
IDEOLOGI DAN ANTI-KRISTUS
Dead sendiri juga tergabung dalam sebuah kelompok musisi black metal, The Black Circle yang sering melakukan kegiatan vandal seperti pembakaran gereja dan lainnya. Salah satu anggota lainnya adalah Varg Vikernes atau dikenal sebagai Count Grishnackh yang mendekam di penjara cukup lama karena kasus pembunuhan personel Mayhem, Euronymius.
Tak hanya kasus pembunuhan saja, personel Burzum ini juga terlibat dalam pembakaran berbagai gereja di Norwegia serta menyebabkan kematian seorang pemadam kebakaran hingga diganjar hukuman 21 tahun. Pada saat ditahan, polisi menemukan 100 kg bahan peledak di rumahnya. Vikernes berkata ia berencana meledakkan katedral Nidaros, gereja paling penting di Norwegia.
Vikernas sendiri dikenal dengan ideologinya yang menganut paham Nazi, namun hal ini disangkal olehnya. Keterlibatannya dengan Nazi terbukti dengan dia mendirikan dua buah kelompok di mana dia menjadi pemimpinnya. Vikernes adalah mantan anggota Cymophane, sebuah kelompok neo-Nazi Hvit Arisk Motstand (White Aryan Resistance), dan juga terlibat dalam Norsk Hedensk Front (Norwegian Heathen Front), sebuah bagian dari kelompok Jerman Heathen Front, sebuah organisasi pagan. Kedua kelompok itu didirikan dan dipimpin olehnya sendiri.
Cukup banyak musisi atau band yang menganut genre musik ini apabila disebutkan. Mungkin salah satu band yang masih aktif hingga saat ini seperti Watain, Marduk, Dimmu Borgir, Cradle of Filth dan lainnya. Band tadi juga menganut ajaran anti-Kristus atau anti-agama. Sering pula mereka menyuarakan baik dalam lirik atau judul lagunya dengan hal-hal yang berbau blasphemy tentang agama Kristen.
Ada banyak alasan dari para band ini melakukan hal tersebut salah satunya adalah mereka masih mempercayai tradisi kuno akan menyembah dewa-dewa seperti yang diajarkan oleh para pendahulu mereka yaitu para bangsa viking. Kehadiran ajaran agama Kristen dirasa oleh mereka cukup mengganggu sehingga banyak orang daratan Skandinavia melupakan ajaran dahulu mereka. Banyak band black metal yang masih menganut dewa-dewa dan mereka menghancurkan gereja untuk mengenyahkan agama Kristen di tanah air mereka.
Alasan lainnya adalah banyak dari mereka yang menyembah serta mengakui bahwa Lucifer sang bapa dari segala dosa adalah Tuhannya. Banyak musisi black metal yang memeluk atau mengambil ajaran dari gereja setan. Salah satunya adalah Marilyn Manson. Rocker kontroversial ini cukup dekat dengan sekte ini dan menjadi salah satu penganutnya. Bahkan dia juga pernah membuat salah satu liriknya yang berjudul Antichrist Superstar yang tak ayal menuai hujatan dari berbagai kalangan.
Sumber
Black Metal, Sebuah Musik Atau Sekte?
Written By Kris on Selasa, 10 Juli 2012 | 09.21
Related Post
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar